Bulan Mei merupakan bulan kewaspadaan hipertensi
(tekanan darah tinggi), oleh karena itu pada kesempatan ini mari kita
mengenal lebih jauh mengenai ancaman bahaya karena hipertensi. Banyak
penderita hipertensi menganggap remeh penyakitnya, karena mayoritas
penderita hipertensi tidak mengalami keluhan apa-apa. Sebagian kecil
mengalami keluhan pusing, sakit kepala, dan leher terasa tegang. Karena
keluhan tidak terasa berat, hipertensi sering kali dipandang sebelah
mata. Mengenal bahaya hipertensi sangat diperlukan agar penderita
hipertensi memiliki motivasi yang kuat untuk menghindari komplikasi
hipertensi. Komplikasi hipertensi meningkat seiring dengan peningkatan
tekanan darah.
Berikut ini merupakan komplikasi dari hipertensi:
- Penyakit Jantung: Penyakit Jantung Koroner, Gagal Jantung. Penyakit Jantung Koroner disebabkan karena timbul plak pada pembuluh darah koroner (atherosklerosis). Bila terjadi gangguan pada plak (pecah), maka dapat terjadi sumbatan pada pembuluh darah koroner yang menyebabkan serangan jantung dan kematian mendadak. Penderita penyakit jantung koroner biasanya mengeluhkan nyeri dada seperti tertimpa benda berat pada bagian tengah dada dan dapat menjalar ke lengan kiri. Gagal Jantung terjadi karena otot jantung mengalami beban yang berat sehingga otot jantung menjadi hipertrofi, yang dikenal sebagai Penyakit Jantung Hipertensi. Bila proses terus berlanjut dan otot jantung sudah kelelahan, terjadilah gagal jantung.
- Stroke. Hipertensi dapat menyebabkan atherosklerosis pada pembuluh darah otak atau pecahnya pembuluh darah otak bila tekanan darah naik secara tiba-tiba. Bila pembuluh darah otak tersumbat terjadi stroke iskemik. Sedangkan bila pembuluh darah otak pecah, terjadi stroke perdarahan. Gejala stroke bervariasi mulai dari berbicara pelo secara tiba-tiba, kelumpuhan satu sisi tubuh mendadak, bahkan kematian. Penderita stroke pada umumnya membutuhkan waktu yang lama untuk mengembalikan fungsi otot yang lumpuh, sebagian lagi kelumpuhan otot bersifat permanen.
- Gagal ginjal kronik. Tekanan darah tinggi dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan gagal ginjal kronik. Gagal ginjal
kronik terjadi perlahan-lahan tanpa disertai keluhan. Bila sudah sampai
ke tahap akhir penyakit, barulah keluhan muncul. Setelah keluhan
muncul, maka fungsi ginjal yang rusak sudah tidak dapat kembali ke
normal. Orang yang mengalami gagal ginjal membutuhkan cuci darah
(hemodialisis) secara teratur 2-3 kali seminggu atau transplantasi
ginjal yang memerlukan biaya yang sangat besar.
- Kebutaan karena retinopati hipertensi. Hipertensi pun dapat menyebabkan kebutaan. Pembuluh darah pada retina terganggu dan pada akhirnya menyebabkan kebutaan.
- Penyakit Arteri Perifer. Hipertensi juga dapat menyebabkan gangguan pada arteri besar di ekstremitas tubuh, yang biasanya terjadi pada tungkai. Proses yang mendasarinya sama dengan yang terjadi pada penyakit jantung koroner. Keluhan yang terjadi adalah nyeri tungkai bila beraktivitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar