Tanggal 4 Februari diperingati sebagai hari kanker sedunia. Hingga saat
ini kanker masih menjadi penyakit yang paling menakutkan di seluruh
dunia. Penyakit ini termasuk salah satu dari penyakit penyebab kematian
terbanyak.
Dilansir dari World Cancer Research Fund
International (WCRF), sekitar 14,1 juta kasus penyakit kanker terjadi di
dunia. Pada tahun 2012, ada 7,4 juta kasus kanker yang terjadi pada
pria, sedangkan
pada wanita sebanyak 6,7 juta kasus. Bahkan mereka
memprediksi total kasus kanker akan terus bertambah hingga 24 juta kasus
pada tahun 2035.
Walau kanker bisa menyerang siapa saja tanpa
membedakan jenis kelamin, namun ada beberapa jenis kanker yang lebih
mengancam kaum pria. Kenali apa saja dan bagaimana mencegahnya.
Kanker paru
Penyakit
ini menduduki urutan pertama kanker yang paling banyak terjadi pada
pria. Sebanyak 80-90 persen kasus kanker paru-paru disebabkan oleh
rokok, baik sebagai perokok maupun mereka yang sering terpapar asap
rokok. Menghindari rokok tentunya menjadi cara terbaik dalam mencegah
kanker paru-paru. Paparan polutan lingkungan seperti asbestos dan
arsenik juga memperbesar risiko.
Gejala stadium awal kanker paru
seringkali tak disadari, sehingga para penderita baru memeriksakan diri
ketika kondisi sudah stadium lanjut. Bila mengalami batuk yang tidak
sembuh-sembuh hingga berdarah, nyeri dada, dan leher bengkak perlu
diwaspadai dan segera periksa ke dokter. Deteksi dini amat diperlukan
agar kanker paru-paru dapat segera diobati.
Kanker prostat
Prostat
merupakan kelenjar di bawah kandung kemih pria yang berfungsi
memproduksi sperma. Gejala kanker ini pun sulit dideteksi karena tidak
ada tanda khusus. Serupa dengan gangguan pembengkakan prostat, kanker
ini ditandai dengan peningkatan frekuensi buang air kecil di malam hari.
Kemudian mulai sulit buang air kecil, hingga sering merasa belum
tuntas. Adanya darah pada urine juga perlu diwaspadai.
Perkembangan
kanker prostat tergolong lambat, namun sebenarnya amat berbahaya karena
bisa menyebabkan kematian mendadak. Untuk mencegah kanker prostat, para
pria harus menghindari rokok, menjaga berat badan, mengatur pola makan
sehat, membatasi konsumsi produk berlemak dan daging olahan, serta
menambah aktivitas fisik.
Kanker kolekteral
Kanker
ini terjadi pada jaringan usus besar atau rektum (bagian kecil dari
usus besar sebelum anus). Lebih dari 71.000 pria telah didiagnosis
menderita kanker kolekteral pada tahun 2014. Biasanya kanker ini
menyerang pria berusia di atas 50 tahun. Namun, pola hidup di usia muda
tetap harus dijaga agar bisa terhindar dari kanker kolekteral.
Gejala
kanker kolorektal meliputi perubahan kebiasaan buang air besar, seperti
diare atau konstipasi. Jika mengalami BAB berdarah dan kram perut,
perlu tindak lanjut segera agar bisa memulai pengobatan. Rutin melakukan
aktivitas fisik, menghindari alkohol, membatasi daging merah, dan
menjaga pola hidup sehat penting agar terhindar dari penyakit ini.
Walau
pun seringkali kehadiran sel kanker tidak kita rasakan dan ketahui,
tapi menjaga pola hidup sehat dan rutin menjalankan pemeriksaan
kesehatan, bisa menghindarkan kita dari penyakit mematikan ini. (Purwandini Sakti Pratiwi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar