Teripang atau timun laut bukan hanya mengandung nutrisi tinggi dan
lezat, tapi dalam pengobatan Tiongkok sejak lama sudah dimanfaatkan
sebagai tambahan dalam pengobatan kanker.
Teripang sebelumnya
juga populer sebagai peningkat libido pria dan penurun kolesterol. Namun
sebenarnya biota laut ini juga memiliki kandungan antivirus,
antibakteri, dan sudah dimanfaatkan dalam pengobatan berbagai penyakit.
"Teripang
juga biasa dijadikan tambahan bagi mereka yang sedang menjalani
kemoterapi karena
sangat efektif mengurangi efek samping dari terapi
kanker," kata Ty M.Bollinger, penulis buku "Cancer: Step Outside the Box".
Kemoterapi
adalah pemberian obat imunosupresan yang ditujukan untuk membunuh sel
kanker. Tetapi seringkali terapi ini juga membuat sistem imun lemah
sehingga penderita kanker mengalami berbagai efek samping yang tidak
nyaman. "Kandungan dalam teripang bisa membuat sistem imun kembali
kuat," katanya.
Selain memiliki manfaat imunomodulator (penguat
sistem imun), teripang juga disebutkan bersifat cytotoksik, yang berarti
mampu membunuh sel kanker.
Di Indonesia, Dr.Ir.Delianis
Pringgenis, dosen Jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Diponegoro Semarang, juga pernah melakukan
penelitian mengenai manfaat teripang (Kompas 6/9/12). Menurutnya,
teripang juga mencegah penyumbatan pembuluh darah dan peradangan,
menormalkan kadar gula darah, merangsang pemulihan sel, serta
menghilangkan rasa sakit.
Teripang memang lebih banyak dikonsumsi
di Tiongkok dan Asia Tenggara karena teksturnya yang lembut dan
khasiatnya sebagai obat. Di dunia Barat, hewan laut ini kurang dikenal
walau sudah diteliti lebih dari 15 tahun. Fokus penelitian para ahli
adalah manfaat teripang dalam pengobatan kanker.
Teripang sendiri bisa diolah menjadi masakan atau dikeringkan dan dibuat sebagai suplemen dalam bentuk kapsul.
"Salah
satu manfaat dari teripang adalah tinggi kandungan kondoitrin sulfat,
zat aktif yang biasa dipakai dalam mengobati nyeri sendi dan artritis,"
kata Bollinger.
Kendati sangat bermanfaat, populasi teripang di
Laut Jawa terus menurun karena tingginya eksploitasi seiring
meningkatnya permintaan pasar ekspor. Bahkan, di pantai Jawa Tengah,
teripang sudah jarang ditemui.
Sumber : Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar