Siklus Menstruasi tidak Teratur biasa terjadi pada semua wanita,
Namun apabila kelainan tersebut disertai dengan rasa sakit dan kram pada
perut, anda sebaiknya lebih waspada. Rasa Nyeri dan periode menstruasi
yang tidak teratur tersebut sebenarnya merupakan dua gejala yang berbeda
namun kebetulan terjadi dalam waktu yang sama.
Bahkan beberapa rasa nyeri tersebut bisa menjadi indikasi awal terjadinya gangguan Organ
Reproduksi yang berbahaya. Adapun tiga penyakit serius yang juga sering
ditandai dengan sakit perut dan periode datang bulan yang tidak teratur
adalah sebagai berikut:
1.
Kista ovarium, adalah kantong berisi cairan yang akan hidup dan
membesar di dalam indung telur. Kista dibagi menjadi kista folikel dan
kista korpus luteus. Kista folikel terbentuk apabila proses
ovulasi
tidak terjadi atau ketika folikel matang pecah dengan sendirinya.
Sedangkan adalah kista korpus luteum yang terjadi ketika kantong tidak
diserap ke dalam tubuh setelah sel telur dilepaskan. Kemudian cairan
akan mengisi kantong tersebut, akan tumbuh sampai 4 inci dan bisa
menyebabkan pendarahan. Kista akan hilang dalam beberapa minggu dan
tidak menyebabkan kanker.
2. Kanker Indung Telur, adalah pembunuh
tersembunyi karena gejala kanker yang ditimbulkan mirip dengan penyakit
lain yang tidak berbahaya. Bahkan jenin Kanker mematikan ini sering
salah didiagnosis sebagai kanker usus besar. Gejala kanker indung telur
meliputi rasa kenyang, tertekan pada perut, mulas, sakit pada panggul,
selalu ingin buang air kecil, dan perubahan pada siklus menstruasi.
Apabila diketahui saat awal, jenin kanker ini akan lebih mudah untuk
disembuhkan.
3. Autoimmune oophoritis, adalah inflamasi pada
indung telur yang disebabkan tubuh menyerang selnya sendiri. Inflamasi
menghasilkan pengerasan,perusakan, dan menyebabkan hilangnya kesuburan
wanita. Kondisi ini juga menyebabkan penurunan produksi hormone pada
organ reproduksi wanita. Penyakit ini juga menyebabkan sakit pada perut
bagian bawah, lemas, demam, kurang berfungsinya vagina, dan tidak haid.
Sampai saat ini belum ditemukan obat imunosupresan untuk kondisi
Autoimmune oophoritis.
Sumber : Dr. BOYKE DIAN NUGRAHA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar